
Mengapa Allah Menciptakan Manusia ?
1. Manusia Diciptakan untuk berfikir
Pernakah kita merenung sejenak, kenapa kita ada di dunia ini, dan untuk apa kita dilahirkan. Pernakah kita duduk rebahan lalu memandang langit biru diatas sana, bagaimana langit bisa berdiri tegak tampa satupun alat penyanggah dan tampa pernah jatuh menimpa kita. pernakah kita berfikir bagaimana kalau setiap hari itu diciptakan tampa adanya malam, siang terus menerus, atau sebaliknya malam terus menerus karena tidak ada matahari lalu bagaimana kita mengisi hari-hari kita.
Berbeda dengan hewan, adalah mahluk yang tidak pernah ambil pusing dengan segala macam pikiran tersebut diatas, hewan tidak pernah bertanya, kenapa dia dan untuk apa dia dilahirkan, karena hewan memang tidak memiliki AKAL.
Orang yang senantiasa berfikir akan eksistensi dirinya maupun eksistensi alam semesta dengan segala isinya, tampa disadari sesungguhnya dia sedang mencari identitas dirinya.
Pertanyaan demi pertanyaan tersebut biasanya berakhir pada pertanyaan “ Untuk apa Tuhan menciptakan Alam semesta ini, dan untuk apa Tuhan Menciptakan manusia“
(Literatur Syaikh Abdullah Samarqandi, Qurais Sihab dan pengajaran ruhani oleh bpk. Asep Sutisna)
Baca Selanjutnya.....
1. Manusia Diciptakan untuk berfikir
Pernakah kita merenung sejenak, kenapa kita ada di dunia ini, dan untuk apa kita dilahirkan. Pernakah kita duduk rebahan lalu memandang langit biru diatas sana, bagaimana langit bisa berdiri tegak tampa satupun alat penyanggah dan tampa pernah jatuh menimpa kita. pernakah kita berfikir bagaimana kalau setiap hari itu diciptakan tampa adanya malam, siang terus menerus, atau sebaliknya malam terus menerus karena tidak ada matahari lalu bagaimana kita mengisi hari-hari kita.
Berbeda dengan hewan, adalah mahluk yang tidak pernah ambil pusing dengan segala macam pikiran tersebut diatas, hewan tidak pernah bertanya, kenapa dia dan untuk apa dia dilahirkan, karena hewan memang tidak memiliki AKAL.
Orang yang senantiasa berfikir akan eksistensi dirinya maupun eksistensi alam semesta dengan segala isinya, tampa disadari sesungguhnya dia sedang mencari identitas dirinya.
Pertanyaan demi pertanyaan tersebut biasanya berakhir pada pertanyaan “ Untuk apa Tuhan menciptakan Alam semesta ini, dan untuk apa Tuhan Menciptakan manusia“
(Literatur Syaikh Abdullah Samarqandi, Qurais Sihab dan pengajaran ruhani oleh bpk. Asep Sutisna)
Baca Selanjutnya.....